Minggu, 28 Juni 2009

Mengatasi broken heart

Sekedar curhat, saya menemukan pengalaman baru seusai pernikahan. Sekarang ini saya berkesimpulan bahwa pernikahan memiliki banyak hikmah termasuk menghilangkan mimpi buruk dan trauma seseorang . Mimpi buruk dan trauma apakah ?? hehehehe mungkin sedikit klise tapi saya hanya ingin berbagi pengetahuan dan perasaan bagi mereka yang pernah merasakan broken heart dan patah hati.
Saya bertemu seorang dokter kaya raya , di usianya yang ke 50 dia tidak pernah menikah dengan alasan ketika muda sang kekasih meninggalkannya dan menikah dengan pria lain. Ada juga seorang wanita karir yang usianya 35 tahun enggan membuka hati karena pernah disakiti kekasihnya, dari dua cerita diatas , dapat disimpulkan mereka lebih memilih hidup sendiri berteman kesepian.
Well …berbicara soal broken heart, saya berpendapat itu adalah hal yang menyakitkan. Saya bahkan pernah berdiskusi banyak dengan seorang psikiater tentang ciri dan dampak dari broken heart. Broken heart adalah jenis sakit jiwa kelas ringan, dimana seseorang yang mengalaminya mengalami gangguan pikiran yaitu merasakan tidak nyaman, tidak percaya diri, tertekan, badmood, histeris, ketakutan dan lainnya.
Broken heart yang tidak bisa diatasi , tidak bisa dianggap remeh, ini akan berdampak pada psikologis dan fisik seseorang. Seseorang yang tidak bisa mengatasi broken heartnya justru akan menuju pada tahap frustasi , depresi, isolasi/ menutup diri, bahkan gangguan mental. Kenapa itu bisa terjadi ? faktor utama nya adalah karena penderita tidak paham mengenai gangguan ini, tidak berbicara pada siapapun dan tidak menemukan solusi penyembuhan.
So bagaimana menyembuhkan patah hati ? sah sah saja jika berharap waktu yang akan menyembuhkan. Tetapi bagaimana jika butuh waktu 5 tahun bahkan seumur hidup untuk menyembuhkan broken heart, apa kita akan menunggu sampai tubuh kita bau tanah untuk meratapi kisah buruk??
Menurut psikiater kenalan saya, hal paling utama menyembuhkan broken heart adalah hidup dalam “kesadaran dan kenyataan “, dengan demikian diharapkan tidak terjebak dalam sebuah halusinasi bahkan penantian. contohnya : Seandainya kekasihku kembali aku akan bla bla bla . Menyadari semua adalah Takdir dan bagaimana kedepan justru itulah yang akan menyelamatkan seseorang dari patah hati. Melanjutkan hidup, meneruskan cita cita dan mencari pasangan yang baru.
saya pribadi, saya pernah mengalami broken heart, dimana saya merasakan kesakitan yang ” Dasyatnya” sampai saya mengalami banyak kehancuran. Tubuh saya kurus, karir saya berantakan, menjadi pemarah dan benci pada laki laki. Untunglah tidak berlama lama saya menemukan solusi. Dalam keadaan hati yang terluka, dengan tertatih tatih saya memperbaiki kepingan kehancuran, saya membangun karir saya, menahan emotional saya bahkan saya memaksa hati untuk mau mengenal pria lain.
Tidak mudah memang, kenangan Masa lalu sering terlintas dalam memory, Namun saya berusaha mencintai masa kini, saya belajar memanage antara hati dan karir, dan menambah kasih sayang saya pada kekasih saya. Hingga akhirnya gerbang pernikahan saya Jelang. Dan disanalah saya menemukan obat yang benar benar ” Dasyat” Masa lalu itu bak debu yang tertiup angin dengan mudahnya, Saya ibaratkan jika dalam pacaran butuh 2 tahun mengobati broken heart sedangkan menikah hanya membutuhkan 2 hari saja. silahkan dicoba.

0 komentar:

Tips Cinta © 2008 Por *Templates para Você*